Analisis On-Chain

1. Analisis On-Chain

Analisis On-Chain (On-Chain Analysis) adalah seperangkat teknik dan metodologi untuk menganalisis data yang secara langsung berasal dari blockchain. Berbeda dengan analisis teknikal yang berfokus pada grafik harga dan volume perdagangan, atau analisis fundamental yang mengevaluasi faktor ekonomi dan keuangan, analisis on-chain menyelidiki data transaksi, alamat dompet, dan metrik jaringan lainnya yang terekam secara permanen di blockchain. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai analisis on-chain, kegunaannya, metrik utama, alat yang digunakan, serta bagaimana penerapannya dalam dunia kripto dan Web3.

Apa Itu Analisis On-Chain?

Pada dasarnya, blockchain adalah buku besar publik yang terdesentralisasi dan tidak dapat diubah. Setiap transaksi yang terjadi di blockchain direkam secara permanen dan dapat diakses oleh siapa saja. Analisis on-chain memanfaatkan data publik ini untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku peserta jaringan, tren pasar, dan potensi peluang investasi.

Analisis on-chain tidak memprediksi harga secara langsung seperti analisis teknikal. Sebaliknya, ia memberikan konteks tambahan yang dapat membantu trader dan investor membuat keputusan yang lebih terinformasi. Ini memungkinkan kita untuk melihat "apa yang sebenarnya terjadi" di blockchain, di luar fluktuasi harga yang seringkali dipengaruhi oleh sentimen pasar dan spekulasi.

Mengapa Analisis On-Chain Penting?

Ada beberapa alasan mengapa analisis on-chain menjadi semakin penting dalam dunia kripto:

• **Transparansi:** Blockchain menyediakan tingkat transparansi yang tidak tertandingi. Semua transaksi dapat dilacak, memungkinkan pengidentifikasian pola dan tren yang mungkin tidak terlihat dengan metode analisis lainnya.
• **Data yang Tidak Dapat Diubah:** Data di blockchain tidak dapat dimanipulasi atau diubah. Ini memastikan bahwa analisis didasarkan pada informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
• **Wawasan tentang Perilaku Investor:** Dengan menganalisis aktivitas dompet, kita dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana investor bersikap terhadap aset kripto tertentu. Apakah mereka mengakumulasi, mendistribusikan, atau tetap diam?
• **Identifikasi Tren Awal:** Analisis on-chain dapat membantu mengidentifikasi tren pasar yang muncul sebelum tercermin dalam harga. Ini memberikan keuntungan bagi trader yang ingin memanfaatkan peluang awal.
• **Penilaian Risiko:** Memahami aktivitas di blockchain dapat membantu menilai risiko yang terkait dengan suatu aset kripto atau proyek. Misalnya, lonjakan besar-besaran dalam transaksi ke bursa dapat mengindikasikan potensi aksi jual.
• **Memahami Adopsi:** Analisis on-chain dapat memberikan indikasi tentang tingkat adopsi suatu aset kripto atau teknologi blockchain. Peningkatan jumlah alamat aktif dan volume transaksi menunjukkan minat yang meningkat.

Metrik On-Chain Utama

Ada banyak metrik on-chain yang dapat digunakan untuk menganalisis data blockchain. Berikut beberapa yang paling penting:

• **Jumlah Alamat Aktif (Active Addresses):** Menunjukkan jumlah alamat dompet yang melakukan transaksi dalam periode waktu tertentu. Peningkatan jumlah alamat aktif menunjukkan peningkatan aktivitas jaringan dan potensi adopsi. Jumlah Alamat Aktif seringkali berkorelasi dengan volume transaksi.
• **Volume Transaksi (Transaction Volume):** Total nilai transaksi yang terjadi di blockchain dalam periode waktu tertentu. Volume transaksi yang tinggi menunjukkan aktivitas pasar yang kuat. Volume Transaksi dapat dipecah berdasarkan aset yang diperdagangkan.
• **Ukuran Blok Rata-rata (Average Block Size):** Ukuran rata-rata blok yang ditambahkan ke blockchain. Ukuran blok yang lebih besar dapat mengindikasikan peningkatan aktivitas jaringan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah skalabilitas.
• **Biaya Transaksi Rata-rata (Average Transaction Fee):** Biaya rata-rata yang dibayarkan untuk melakukan transaksi di blockchain. Biaya transaksi yang tinggi dapat menunjukkan permintaan yang tinggi untuk ruang blok. Biaya Transaksi seringkali berfluktuasi berdasarkan kongesti jaringan.
• **Jumlah Transaksi (Transaction Count):** Jumlah total transaksi yang terjadi di blockchain dalam periode waktu tertentu.
• **Hash Rate (untuk Proof-of-Work blockchains):** Total daya komputasi yang digunakan untuk menambang blok baru. Hash rate yang tinggi menunjukkan keamanan jaringan yang lebih besar. Hash Rate penting untuk keamanan jaringan Bitcoin.
• **Nilai Total Terkunci (Total Value Locked - TVL):** Jumlah total aset kripto yang terkunci dalam protokol DeFi (Decentralized Finance). TVL yang tinggi menunjukkan kepercayaan yang kuat pada protokol tersebut. TVL adalah metrik penting untuk menilai kesehatan ekosistem DeFi.
• **Pasokan di Bursa (Exchange Supply):** Jumlah aset kripto yang disimpan di bursa terpusat. Peningkatan pasokan di bursa dapat mengindikasikan potensi aksi jual. Pasokan di Bursa seringkali dianalisis bersamaan dengan rasio pasokan di bursa terhadap total pasokan.
• **Pasokan yang Beredar (Circulating Supply):** Jumlah aset kripto yang tersedia untuk diperdagangkan. Pasokan yang Beredar adalah faktor penting dalam menentukan kapitalisasi pasar.
• **Pasokan Maksimal (Max Supply):** Jumlah total aset kripto yang akan pernah ada. Pasokan Maksimal mempengaruhi kelangkaan suatu aset.
• **Distribusi Holder (Holder Distribution):** Menganalisis bagaimana aset kripto didistribusikan di antara berbagai alamat dompet. Konsentrasi kepemilikan yang tinggi dapat mengindikasikan potensi manipulasi pasar. Distribusi Holder seringkali dianalisis menggunakan kurva distribusi.
• **Alamat Nol (Zero Balance Addresses):** Jumlah alamat dengan saldo nol. Penurunan alamat nol dapat mengindikasikan minat baru pada aset tersebut.
• **Profit and Loss (P&L) On-Chain:** Mengukur keuntungan atau kerugian yang direalisasikan oleh investor on-chain. Ini dapat memberikan wawasan tentang sentimen pasar.
• **Net Accumulation/Distribution Volume:** Perbedaan antara volume aset yang diakumulasikan (masuk ke dompet jangka panjang) dan didistribusikan (keluar ke bursa). Net Accumulation/Distribution Volume adalah indikator kuat dari sentimen investor.

Alat Analisis On-Chain

Ada banyak alat dan platform yang tersedia untuk melakukan analisis on-chain. Beberapa yang paling populer meliputi:

• **Glassnode:** Platform analisis on-chain yang komprehensif dengan berbagai metrik dan alat visualisasi.
• **Nansen:** Platform analisis on-chain yang berfokus pada identifikasi tren dan wawasan cerdas.
• **Santiment:** Platform analisis on-chain yang menggabungkan data on-chain dengan data media sosial.
• **CryptoQuant:** Platform analisis on-chain yang berfokus pada data bursa dan likuiditas.
• **Etherscan (untuk Ethereum):** Block explorer yang memungkinkan Anda melihat transaksi, alamat, dan data lainnya di blockchain Ethereum. Etherscan adalah alat penting untuk menganalisis aktivitas di jaringan Ethereum.
• **Blockchain.com (untuk Bitcoin):** Block explorer yang serupa dengan Etherscan, tetapi untuk blockchain Bitcoin. Blockchain.com menyediakan data historis dan real-time tentang jaringan Bitcoin.
• **Dune Analytics:** Platform analisis data yang memungkinkan Anda membuat dashboard dan kueri khusus untuk data blockchain.
• **Messari:** Platform riset dan data kripto yang menyediakan berbagai metrik dan wawasan on-chain.

Penerapan Analisis On-Chain

Analisis on-chain dapat diterapkan dalam berbagai cara:

• **Trading:** Mengidentifikasi peluang beli dan jual berdasarkan aktivitas on-chain.
• **Investasi:** Menilai kesehatan dan potensi jangka panjang dari suatu proyek kripto.
• **Manajemen Risiko:** Mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan suatu aset kripto.
• **Riset Pasar:** Memahami tren pasar dan perilaku investor.
• **Investigasi Forensik:** Melacak aliran dana ilegal atau mencurigakan.

Analisis On-Chain vs. Analisis Teknikal dan Fundamental

| Fitur | Analisis On-Chain | Analisis Teknikal | Analisis Fundamental | |---|---|---|---| | **Sumber Data** | Data Blockchain | Grafik Harga & Volume | Faktor Ekonomi & Keuangan | | **Fokus** | Aktivitas Jaringan & Perilaku Investor | Pola Harga & Indikator | Nilai Intrinsik Aset | | **Waktu** | Jangka Pendek & Panjang | Jangka Pendek & Menengah | Jangka Panjang | | **Prediksi Harga** | Tidak Langsung | Langsung (berdasarkan pola) | Tidak Langsung (berdasarkan nilai) | | **Contoh Metrik** | Jumlah Alamat Aktif, TVL | Moving Averages, RSI, MACD | Laba Per Saham, Pendapatan, Pertumbuhan |

Ketiga jenis analisis ini saling melengkapi. Trader dan investor yang sukses seringkali menggunakan kombinasi ketiganya untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi. Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental sering digunakan bersamaan dalam strategi investasi tradisional.

Tantangan dalam Analisis On-Chain

Meskipun analisis on-chain sangat kuat, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:

• **Kompleksitas:** Data blockchain bisa sangat kompleks dan sulit dipahami.
• **Interpretasi:** Menafsirkan data on-chain memerlukan pemahaman yang mendalam tentang teknologi blockchain dan pasar kripto.
• **Privasi:** Meskipun blockchain transparan, beberapa pengguna menggunakan teknik untuk menyembunyikan aktivitas mereka.
• **Data Noise:** Data blockchain dapat mengandung banyak "noise" yang dapat membuat sulit untuk mengidentifikasi tren yang signifikan.
• **Keterbatasan Data:** Tidak semua blockchain menyediakan data yang sama.

Strategi On-Chain yang Populer

Berikut beberapa strategi on-chain yang umum digunakan:

1. **Accumulation/Distribution Ratio:** Memantau rasio akumulasi terhadap distribusi untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren. 2. **Exchange Flow Ratio:** Menganalisis aliran dana ke dan dari bursa untuk mengukur tekanan jual atau beli. 3. **SOPR (Spent Output Profit Ratio):** Mengukur keuntungan atau kerugian yang direalisasikan oleh investor yang memindahkan aset mereka. 4. **MVRV (Market Value to Realized Value):** Membandingkan kapitalisasi pasar dengan nilai yang direalisasikan untuk mengidentifikasi aset yang *overvalued* atau *undervalued*. 5. **Puell Multiple:** Mengukur aktivitas penambang relatif terhadap harga untuk mengidentifikasi potensi puncak dan lembah pasar. 6. **Reserve Risk:** Menilai risiko memiliki aset berdasarkan akumulasi oleh entitas dengan modal besar. 7. **Realized Cap:** Menghitung nilai total aset yang telah direalisasikan. 8. **Network Value to Transactions (NVT) Ratio:** Membandingkan kapitalisasi pasar dengan volume transaksi. 9. **Long Term Holder Supply:** Memantau pasokan yang dipegang oleh investor jangka panjang. 10. **Short Term Holder Supply:** Memantau pasokan yang dipegang oleh investor jangka pendek. 11. **Coin Days Destroyed:** Mengukur usia koin yang dipindahkan. 12. **Address-Holding Days:** Mengukur jumlah hari alamat memegang aset. 13. **Entity-Adjusted Metrics:** Menggabungkan alamat yang dikendalikan oleh entitas yang sama. 14. **Dormancy:** Mengukur usia koin yang tidak aktif. 15. **Mean Dollar Denominated Cap (MDD):** Menghitung kapitalisasi pasar rata-rata dalam dolar. 16. **Liveliness:** Mengukur proporsi koin yang telah dipindahkan. 17. **Supply Shock Ratio:** Membandingkan pasokan yang tidak aktif dengan pasokan yang tersedia. 18. **Stock-to-Flow (S2F) Model:** Memperkirakan kelangkaan aset berdasarkan pasokan dan laju produksi. 19. **Rainbow Chart:** Mengidentifikasi zona *overbought* dan *oversold* berdasarkan harga historis. 20. **Heatmaps:** Memvisualisasikan aktivitas on-chain pada blok tertentu. 21. **Whale Watching:** Memantau aktivitas dompet besar untuk mengidentifikasi potensi pergerakan pasar. 22. **Smart Money Tracking:** Mengidentifikasi dan melacak aktivitas dompet yang dianggap "cerdas" atau berpengaruh. 23. **DeFi Liquidity Mining Analysis:** Menganalisis aktivitas dan imbalan dalam protokol DeFi. 24. **NFT Floor Price Analysis:** Memantau harga dasar (floor price) koleksi NFT untuk mengidentifikasi tren. 25. **Stablecoin Supply Dynamics:** Menganalisis perubahan pasokan stablecoin untuk mengukur sentimen pasar.

Kesimpulan

Analisis on-chain adalah alat yang ampuh bagi trader dan investor kripto. Dengan memahami data yang tersedia di blockchain, Anda dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang perilaku pasar, tren yang muncul, dan potensi peluang investasi. Meskipun memerlukan pembelajaran dan dedikasi, potensi manfaat dari analisis on-chain sangat besar. Ingatlah untuk selalu menggabungkan analisis on-chain dengan metode analisis lainnya untuk membuat keputusan yang terinformasi. Analisis Data sangat penting dalam dunia kripto.

Blockchain Kripto Web3 DeFi Bitcoin Ethereum Smart Contract Trading Investasi Analisis Data

Mulai Trading Sekarang

Daftar di IQ Option (Deposit minimum $10) Buka akun di Pocket Option (Deposit minimum $5)

Bergabung dengan Komunitas Kami

Berlangganan saluran Telegram kami @strategybin untuk mendapatkan: ✓ Sinyal trading harian ✓ Analisis strategi eksklusif ✓ Peringatan tren pasar ✓ Materi edukasi untuk pemula