Ekonomi Keynesian

```wiki

Ekonomi Keynesian

Ekonomi Keynesian adalah teori ekonomi yang mengadvokasi intervensi aktif pemerintah untuk menstabilkan ekonomi, terutama melalui penggunaan kebijakan fiskal dan moneter. Dikembangkan oleh ekonom Inggris, John Maynard Keynes, terutama dalam bukunya *The General Theory of Employment, Interest and Money* (1936), teori ini muncul sebagai tanggapan terhadap Depresi Besar pada tahun 1930-an, sebuah periode resesi ekonomi global yang parah. Sebelum Keynes, pemikiran ekonomi dominan, yang dikenal sebagai ekonomi klasik atau neoklasik berpendapat bahwa pasar akan secara alami mencapai keseimbangan dan pemulihan penuh dari resesi tanpa intervensi pemerintah. Keynes menantang asumsi ini, berpendapat bahwa pasar dapat mengalami periode pengangguran yang berkepanjangan dan bahwa pemerintah memiliki peran penting untuk dimainkan dalam memperbaiki kondisi tersebut.

Latar Belakang dan Kritik terhadap Ekonomi Klasik

Ekonomi klasik, yang dipelopori oleh ekonom seperti Adam Smith dan David Ricardo, percaya pada 'Hukum Say (Say's Law), yang menyatakan bahwa "penawaran menciptakan permintaannya sendiri". Artinya, produksi barang dan jasa pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membeli semua yang diproduksi. Akibatnya, menurut pandangan klasik, pengangguran jangka panjang tidak mungkin terjadi karena upah dan harga akan menyesuaikan diri untuk mencapai keseimbangan pasar.

Keynes mengkritik Hukum Say dengan alasan bahwa hal itu mengabaikan peran penting permintaan agregat (aggregate demand) dalam menentukan tingkat produksi dan pekerjaan. Dia berpendapat bahwa dalam resesi, permintaan agregat dapat menurun secara signifikan, menyebabkan perusahaan mengurangi produksi dan memberhentikan pekerja. Dalam situasi seperti itu, penurunan upah dan harga tidak selalu cukup untuk memulihkan permintaan dan mengakhiri resesi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kekakuan upah (wage stickiness), di mana upah cenderung lambat turun, dan perangkap likuiditas (liquidity trap), di mana kebijakan moneter menjadi tidak efektif karena suku bunga sudah sangat rendah.

Konsep Utama dalam Ekonomi Keynesian

Beberapa konsep utama dalam ekonomi Keynesian meliputi:

• Permintaan Agregat (AD) : Jumlah total permintaan untuk barang dan jasa dalam perekonomian pada tingkat harga tertentu. AD merupakan komponen utama dari output nasional (pendapatan domestik bruto atau PDB). Komponen AD meliputi konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor bersih (NX). Rumusnya adalah: AD = C + I + G + NX. Permintaan Efektif adalah konsep terkait yang menekankan pentingnya permintaan yang *efektif* dalam menentukan output.
• Pengganda (Multiplier) : Efek pengganda mengacu pada efek proporsional yang lebih besar dari perubahan pengeluaran otonom (seperti pengeluaran pemerintah) pada pendapatan nasional. Misalnya, jika pemerintah meningkatkan pengeluaran sebesar $100 miliar, pendapatan nasional mungkin meningkat lebih dari $100 miliar karena uang tersebut akan berputar dalam perekonomian melalui pengeluaran dan pendapatan lebih lanjut. Efek Pengganda menjelaskan bagaimana peningkatan investasi awal dapat menghasilkan peningkatan yang jauh lebih besar dalam PDB.
• Konsumsi Marginal (MPC) : Proporsi dari setiap tambahan dolar pendapatan yang dibelanjakan untuk konsumsi. MPC yang lebih tinggi menunjukkan bahwa orang cenderung membelanjakan sebagian besar pendapatan tambahan mereka.
• Investasi Marginal (MPI) : Proporsi dari setiap tambahan dolar pendapatan yang diinvestasikan.
• Kecenderungan Marginal untuk Menabung (MPS) : Proporsi dari setiap tambahan dolar pendapatan yang ditabung. MPC + MPS = 1.
• Preferensi Likuiditas : Teori yang menjelaskan bagaimana permintaan untuk uang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan ekspektasi tentang masa depan. Dalam masa ketidakpastian, orang cenderung memegang lebih banyak uang tunai (likuiditas), yang dapat mengurangi investasi dan pertumbuhan ekonomi.
• Jebakan Likuiditas : Situasi di mana kebijakan moneter menjadi tidak efektif karena suku bunga sudah sangat rendah. Dalam jebakan likuiditas, peningkatan suplai uang tidak menyebabkan penurunan suku bunga lebih lanjut atau peningkatan pinjaman dan investasi.
• Efektivitas Kebijakan Fiskal : Keynes berpendapat bahwa kebijakan fiskal, seperti peningkatan pengeluaran pemerintah atau penurunan pajak, dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan agregat dan menarik perekonomian keluar dari resesi.

Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Keynesian

Keynesian menganjurkan penggunaan kebijakan fiskal dan moneter untuk menstabilkan ekonomi.

• Kebijakan Fiskal : Melibatkan penggunaan pengeluaran pemerintah dan perpajakan untuk mempengaruhi permintaan agregat.

   *   Kebijakan Ekspansif : Meningkatkan pengeluaran pemerintah atau mengurangi pajak untuk meningkatkan permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.  Contohnya termasuk pembangunan infrastruktur, pemberian tunjangan pengangguran, dan pemotongan pajak.
   *   Kebijakan Kontraktif : Mengurangi pengeluaran pemerintah atau meningkatkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.  Contohnya termasuk pemotongan pengeluaran pemerintah dan kenaikan pajak.

• Kebijakan Moneter : Melibatkan penggunaan suku bunga dan suplai uang untuk mempengaruhi permintaan agregat.

   *   Kebijakan Ekspansif : Menurunkan suku bunga atau meningkatkan suplai uang untuk mendorong pinjaman dan investasi.  Hal ini biasanya dilakukan oleh bank sentral, seperti Bank Sentral di berbagai negara.
   *   Kebijakan Kontraktif : Meningkatkan suku bunga atau mengurangi suplai uang untuk mengurangi pinjaman dan investasi dan mengendalikan inflasi.

Kritik terhadap Ekonomi Keynesian

Ekonomi Keynesian telah menghadapi kritik dari berbagai sudut pandang:

• Ekonomi Monetaris (Monetarism), yang dipelopori oleh Milton Friedman, berpendapat bahwa kebijakan moneter lebih efektif daripada kebijakan fiskal dalam menstabilkan ekonomi. Monetaris menekankan pentingnya mengendalikan pertumbuhan suplai uang untuk mengendalikan inflasi. Monetarisme adalah pendekatan yang sangat berbeda dalam makroekonomi.
• Ekonomi Sisi Penawaran (Supply-Side Economics) berpendapat bahwa kebijakan yang berfokus pada peningkatan penawaran barang dan jasa, seperti pemotongan pajak dan deregulasi, lebih efektif daripada kebijakan yang berfokus pada peningkatan permintaan. Ekonomi Sisi Penawaran menekankan insentif untuk produksi.
• Sekolah Ekonomi Austria (Austrian School) mengkritik intervensi pemerintah dalam ekonomi, berpendapat bahwa hal itu mengarah pada distorsi pasar dan konsekuensi yang tidak diinginkan.
• Kritik tentang Utang Publik : Kebijakan fiskal ekspansif dapat menyebabkan peningkatan utang publik, yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, seperti kenaikan suku bunga dan berkurangnya investasi swasta.

Ekonomi Keynesian Baru (New Keynesian Economics)

Ekonomi Keynesian Baru adalah sebuah sekolah pemikiran yang menggabungkan konsep-konsep dari ekonomi Keynesian dengan asumsi-asumsi dari ekonomi neoklasik. Ekonomi Keynesian Baru mengakui pentingnya kegagalan pasar, seperti kekakuan harga dan upah, dan peran informasi yang tidak sempurna dalam mempengaruhi perilaku ekonomi. Model-model Keynesian Baru sering menggunakan fondasi mikro yang kuat, yaitu, mereka dibangun berdasarkan perilaku individu dan perusahaan.

Aplikasi Ekonomi Keynesian dalam Krisis Keuangan Global 2008

Selama Krisis Keuangan Global 2008, banyak pemerintah di seluruh dunia menerapkan kebijakan fiskal ekspansif, yang terinspirasi oleh prinsip-prinsip ekonomi Keynesian, untuk menstabilkan ekonomi dan mencegah resesi yang lebih dalam. Contohnya termasuk paket stimulus ekonomi yang disahkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain. Efektivitas paket stimulus ini masih diperdebatkan, tetapi banyak ekonom berpendapat bahwa hal itu membantu mencegah runtuhnya sistem keuangan dan mengurangi dampak resesi.

Perkembangan Terbaru dan Relevansi Ekonomi Keynesian

Setelah Krisis Keuangan Global, terdapat minat yang diperbarui dalam ekonomi Keynesian. Banyak ekonom berpendapat bahwa krisis tersebut mengungkapkan kelemahan dalam model-model ekonomi dominan dan bahwa intervensi pemerintah diperlukan untuk menstabilkan ekonomi dan mengatasi masalah-masalah seperti pengangguran dan ketidaksetaraan. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 juga menyebabkan lonjakan baru dalam penggunaan kebijakan fiskal ekspansif untuk mendukung rumah tangga dan bisnis yang terkena dampak pandemi.

Indikator Ekonomi Terkait

Berikut adalah beberapa indikator ekonomi yang relevan dengan analisis Keynesian:

• Tingkat Pengangguran (Tingkat Pengangguran)
• Inflasi (Inflasi)
• PDB (Produk Domestik Bruto) (Produk Domestik Bruto)
• Indeks Harga Konsumen (IHK) (Indeks Harga Konsumen)
• Indeks Kepercayaan Konsumen (Indeks Kepercayaan Konsumen)
• Indeks Manajer Pembelian (PMI) (Indeks Manajer Pembelian)
• Neraca Perdagangan (Neraca Perdagangan)
• Defisit Anggaran Pemerintah (Defisit Anggaran Pemerintah)
• Kurva Yield (Kurva Yield)
• Suku Bunga (Suku Bunga)
• Investasi Asing Langsung (FDI) (Investasi Asing Langsung)

Strategi Trading Terkait

• Trading Berita Ekonomi (Trading Berita Ekonomi) : Memanfaatkan rilis data ekonomi utama.
• Analisis Fundamental (Analisis Fundamental) : Menilai nilai intrinsik aset berdasarkan faktor ekonomi.
• Trend Following (Trend Following) : Mengidentifikasi dan mengikuti tren pasar yang didorong oleh kebijakan ekonomi.
• Value Investing (Value Investing) : Mencari aset yang undervalued berdasarkan analisis ekonomi.
• Macroeconomic Trading (Macroeconomic Trading) : Mengambil posisi berdasarkan ekspektasi makroekonomi.
• Carry Trade (Carry Trade) : Memanfaatkan perbedaan suku bunga antar negara.
• Arbitrage (Arbitrage) : Memanfaatkan perbedaan harga aset di pasar yang berbeda.
• Swing Trading (Swing Trading) : Memanfaatkan fluktuasi harga jangka menengah yang dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi.
• Position Trading (Position Trading) : Memegang posisi jangka panjang berdasarkan pandangan makroekonomi.
• Day Trading (Day Trading) : Menutup posisi dalam hari yang sama, seringkali berdasarkan rilis berita ekonomi.
• Forex Trading (Forex Trading) : Trading mata uang asing yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter.
• Commodity Trading (Commodity Trading) : Trading komoditas yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global.
• Index Trading (Index Trading) : Trading indeks saham yang mencerminkan kinerja ekonomi.
• Options Trading (Options Trading) : Menggunakan opsi untuk melindungi portofolio dari risiko ekonomi atau berspekulasi tentang pergerakan pasar.
• Futures Trading (Futures Trading) : Menggunakan kontrak berjangka untuk berspekulasi tentang harga komoditas atau indeks di masa depan.
• Algorithmic Trading (Algorithmic Trading) : Menggunakan algoritma untuk mengeksekusi trading berdasarkan data ekonomi.
• Quantitative Easing (QE) Analysis (Quantitative Easing) : Menganalisis dampak kebijakan QE terhadap pasar keuangan.
• Fiscal Policy Impact Analysis (Kebijakan Fiskal) : Mengevaluasi dampak kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi.
• Monetary Policy Analysis (Kebijakan Moneter) : Menganalisis dampak kebijakan moneter terhadap inflasi dan pengangguran.
• Yield Curve Analysis (Kurva Yield) : Menginterpretasikan bentuk kurva yield untuk memprediksi resesi atau ekspansi ekonomi.
• Gap Analysis (Output Gap) (Output Gap) : Menilai perbedaan antara output aktual dan potensi output ekonomi.
• Leading Economic Indicators (Indikator Ekonomi Utama) : Menggunakan indikator ekonomi utama untuk memprediksi arah ekonomi di masa depan.
• Lagging Economic Indicators (Indikator Ekonomi Tertinggal) : Menggunakan indikator ekonomi tertinggal untuk mengkonfirmasi tren ekonomi yang sedang berlangsung.
• Coincident Economic Indicators (Indikator Ekonomi Serentak) : Menggunakan indikator ekonomi serentak untuk menggambarkan kondisi ekonomi saat ini.

Makroekonomi | Kebijakan Ekonomi | John Maynard Keynes | Depresi Besar | Permintaan Agregat | Penawaran Agregat | Inflasi | Pengangguran | Bank Sentral | Kebijakan Fiskal

Mulai Trading Sekarang

Daftar di IQ Option (Deposit minimum $10) Buka akun di Pocket Option (Deposit minimum $5)

Bergabung dengan Komunitas Kami

Berlangganan saluran Telegram kami @strategybin untuk mendapatkan: ✓ Sinyal trading harian ✓ Analisis strategi eksklusif ✓ Peringatan tren pasar ✓ Materi edukasi untuk pemula ```